Medan (27/10) – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) mengagas inovasi kesehatan berbasis teknologi untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB). ). Hal ini disampaikan Direktur Utama RSUP H Adam Malik dr Zainal Safri MKed(PD) SpPD-KKV SpJP(K) dalam Diskusi Panel Strategi Transformasi Kesehatan Maternal dan Neonatal untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi di
kematian bayi (AKB) di Indonesia pada tahun 2015 hasil mencapai 22,23 per 1.000 kelahiran hidup (Dieny, dkk., 2019). Adapun sasaran pokok rencana pembangunan jangka menengah adalah dapat mengurangi AKI di Indonesia hingga kurang dari 183 per 100.000 kelahiran, sedangkan untuk AKB adalah dapat mengurangi hingga

kesehatan ibu dan prenatal di tingkat pelayanan dasar dan pelayanan rujukan primer (Sistriani, 2014). Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator status Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dapat menggambarkan kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan (Kemenkes, 2014).

Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi yang dinikmati Indonesia beberapa waktu lalu ternyata belum berdampak pada kesehatan ibu dan anak. Hingga kini angka kematian ibu (AKI) Indonesia masih termasuk tertinggi di Asia Tenggara. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2017, AKI Indonesia adalah 177 per 100.000 kelahiran hidup.
P4K dalam penurunan AKI dan AKB adalah untuk mempercepat berfungsinya Desa siaga, meningkatkan pelayanan ANC sesuai standar, tertanganinya kejadian komplikasi secara dini, terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi, menurunnya kejadian kesakitan dan kematian ibu dan bayi (Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2019).
. 238 92 147 263 436 73 330 495

aki dan akb adalah